Harga yang Harus Ditanggung Perusahaan dari Perilaku Mengemudi Sopir yang Tidak Aman

22 Feb 2021

Untuk menekan biaya operasional armada yang tinggi, berbagai upaya efisiensi dan optimasi perlu dilakukan. Meningkatkan produktivitas, menurunkan biaya, dan mengurangi downtime kendaraan merupakan beberapa cara populer untuk mencapai hal tersebut. Di sisi lain, keselamatan mengemudi yang seringkali kurang mendapat perhatian justru dapat berkontribusi besar bagi efisiensi biaya operasional armada. Berikut ini “harga” yang ditanggung perusahaan jika abai memastikan para sopirnya mengemudi dengan aman.

1. Cidera Hingga Kematian Sopir

Cidera atau kematian sopir bisa menjadi pukulan telak bagi perusahaan. Anda tidak hanya kehilangan karyawan yang harus Anda cari penggantinya, tetapi juga kehilangan waktu dan biaya. Akan ada kerugian waktu kerja, pengaturan ulang penugasan, biaya mempekerjakan dan melatih sopir baru, klaim medis karyawan yang mahal, dan kompensasi tambahan jika terjadi kematian atau disabilitas pada sopir.

2. Kerusakan Kendaraan

Risiko terkecil akibat perilaku mengemudi tidak aman adalah kendaraan lebih cepat aus atau rusak. Hal ini tentunya menambah beban pengeluaran perusahaan karena melakukan perbaikan lebih sering dan penggantian aksesoris atau onderdil lebih cepat. Risiko terburuknya adalah kecelakaan kendaraan dengan kerusakan besar yang tidak dapat diperbaiki. Perusahaan pun harus mengeluarkan biaya besar untuk mengganti aset.

3. Kehilangan Barang Kargo

Anda tentu tidak ingin menugaskan sopir yang ugal-ugalan untuk membawa truk kargo berisi komoditas bernilai besar. Risiko terkecil mungkin hanya kerusakan barang di dalam kargo atau keterlambatan pengiriman akibat kecelakaan ringan dan menunggu kargo disambungkan ke kendaraan berbeda. Risiko terburuknya adalah Anda harus kehilangan komoditas di dalam kargo yang hancur karena kecelakaan atau bahkan dicuri oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab saat terjadi kecelakaan.

4. Penurunan Reputasi

Perilaku mengemudi ugal-ugalan ataupun kecelakaan besar yang melibatkan kendaraan perusahaan dapat merusak citra perusahaan. Selain menurunkan kepuasan pelanggan, setiap publisitas negatif dapat mengurangi kepercayaan publik, yang berpengaruh pada penurunan bisnis dan profit.

5. Tuntutan Hukum

Perilaku mengemudi tidak aman membawa risiko tuntutan hukum yang berujung pada kerugian besar perusahaan. Tuntutan hukum tersebut dapat berupa denda tilang untuk pelanggaran lalu lintas maupun pidana dan/atau denda untuk kecelakaan yang menyebabkan korban serta kerusakan kendaraan dan bangunan/properti lain. Hal ini belum termasuk tuntutan kompensasi untuk korban dan kerusakan yang ditimbulkan.

 

Bagaimana Anda dapat memastikan perilaku mengemudi sopir Anda aman? Salah satu caranya adalah dengan menggunakan sistem pelacakan GPS yang dapat memantau perilaku sopir dari jarak jauh. Sistem manajemen armada berbasis GPS tracking Cartrack memonitor beberapa parameter perilaku mengemudi berisiko, seperti kecepatan berlebih (batas kecepatan dapat Anda tentukan), berbelok tajam (yang berbahaya bagi truk trailer), mengerem keras, dan akselerasi mendadak. Anda dapat menerima notifikasi saat hal-hal tersebut terjadi, juga menarik laporan otomatis terkait keselamatan mengemudi para sopir Anda. Hubungi kami sekarang dan cari tahu bagaimana Cartrack dapat meningkatkan keselamatan mengemudi para sopir Anda!

Secondary Navigation: 

Timur Tengah

Amerika