Maintenance Alat Berat: Jenis, Tantangan, & Cara Efektifnya

---- 31/08/2025 ---

Kerusakan alat berat secara mendadak tidak hanya menunda pekerjaan, tetapi juga membuat Anda mengeluarkan dana tidak terduga dalam jumlah besar. Dalam kasus tertentu, hal ini bahkan bisa menyebabkan Anda kehilangan potensi profit karena klien beralih ke provider lain. 

Kita sering mendengar bahwa “mencegah lebih baik daripada mengobati” dalam konteks kesehatan. Hal ini juga berlaku dalam maintenance alat berat. Tidak hanya mengurangi biaya perbaikan yang besar, Anda juga bisa meminimalisasi downtime tidak terduga. 

Jenis Maintenance Alat Berat yang Wajib Diketahui

Sama dengan jenis armada lainnya, maintenance alat berat terdiri dari preventive, predictive, dan corrective. 

1. Preventive Maintenance

Perawatan preventif adalah upaya perawatan yang dilakukan meskipun belum ada kerusakan yang terjadi. Termasuk di sini pembersihan rutin, penggantian oli, pemberian plumas, atau pemeriksaan komponen-komponen tertentu. 

2. Predictive Maintenance

Pada alat berat, predictive maintenance biasanya meliputi penggunaan sensor dan telematika armada atau sistem tertentu dari alat itu sendiri. Gunanya sistem ini adalah mendeteksi dini potensi kerusakan pada komponen tertentu sebelum kerusakan besar terjadi. 

3. Corrective Maintenance

Seperti namanya, corrective maintenance dilakukan ketika kerusakan sudah terjadi dan maintenance perlu dilakukan untuk memperbaikinya. Corrective maintenance dapat dilakukan ketika kerusakan ditemukan dalam pemeriksaan rutin maupun secara tiba-tiba. 

Selain ketiga jenis maintenance utama tersebut ada pula overhaul maintenance yang dilakukan untuk menyesuaikan standar industri atau perusahaan tertentu. Selain itu ada pula emergency maintenance yang biasanya dilakukan karena hal darurat seperti kecelakaan. 

maintenance alat berat

Tantangan dalam Maintenance Alat Berat

Maintenance alat berat dapat menjadi tantangan sendiri dalam eksekusinya. Beberapa kendala yang mungkin akan hadapi adalah: 

1. Lupa jadwal perawatan

Anda mungkin sudah merencanakan servis rutin, misalnya penggantian oli setelah 5.000 jam penggunaan. Namun, hal ini terlupakan dan tertunda seiring waktu karena kesibukan operasional dan tidak adanya staf khusus yang didedikasikan untuk mengurus maintenance. 

2. Kurangnya data riwayat perawatan tiap unit

Ketika bisnis Anda memiliki armada dalam jumlah yang besar, tantangan lainnya adalah dokumentasi riwayat perbaikan sebelumnya. Anda harus mendokumentasikan setiap perbaikan dan mencatat datanya secara manual ke Ms. Excel atau Spreadsheet. 

3. Masalah koordinasi

Koordinasi yang tidak baik antara operator, manajer operasional, dan teknisi juga dapat menjadi faktor tertunda maupun terlupakannya maintenance. Selain itu, rumitnya sistem pelaporan kendala dari operator juga akan menyulitkan teknisi untuk mengidentifikasi potensi kerusakan. 

4. Pembengkakan biaya servis

Setiap kerusakan besar pada unit hampir selalu disertai oleh kumpulan kendala kecil yang mungkin terabaikan karena tidak adanya pemeriksaan rutin. Kerusakan besar yang melibatkan penggantian komponen utama, tentunya akan menghabiskan biaya perbaikan yang besar pula. 

Baca Juga: Preventive Maintenance: Solusi Kendaraan Awet dan Tahan Lama

Cara Efektif Maintenance Alat Berat

Jika selama ini perusahaan Anda hanya bertindak setelah kerusakan terjadi, Anda harus mulai mengubah fokus untuk mengutamakan tindakan pencegahan. Kebijakan ini tentunya akan melibatkan semua pihak, mulai dari operator, teknisi, hingga manajer operasional. 

1. Terapkan pemeriksaan rutin

Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menerapkan pemeriksaan rutin, baik harian, mingguan, maupun bulanan, sesuai dengan kebutuhan. Hal ini guna memastikan bahwa kondisi kendaraan selalu dalam keadaan baik ketika akan digunakan. 

2. Bersihkan kendaraan secara berkala

Penggunaan alat berat sering kali melibatkan kotoran seperti tanah dan lumpur yang menempel dan membekas. Oleh karena itu, perawatan berkala sangat perlu dilakukan agar bagian-bagian penting seperti mesin, roda, dan bagian lainnya tidak mudah rusak. 

3. Beri pelumas secara teratur

Komponen-komponen bergerak seperti roda gigi, engsel, dan sistem hidrolik umumnya rentan terhadap kerusakan dan keausan. Oleh karena itu, pastikan Anda memeriksa dengan detail bagian-bagian tersebut dan melumasinya secara berkala. 

4. Ganti suku cadang yang sudah aus

Jika dalam pemeriksaan rutin maupun dalam operasional ada kerusakan yang terdeteksi, maka servis perlu segera dilakukan. Jika masalah disebabkan oleh kerusakan suku cadang, pertimbangkan untuk segera menggantinya agar alat berat dapat kembali bekerja optimal. 

5. Gunakan sensor dan telematika armada

Penggunaan teknologi seperti sensor dan telematika armada akan sangat membantu untuk menyediakan berbagai data historis maupun real-time. Hal ini akan membantu Anda untuk menganalisis dan juga mendeteksi potensi kerusakan sebelum kerusakan besar terjadi. 

6. Latih staf dan operator 

Dalam melakukan tindakan pemeliharaan yang komprehensif, Anda perlu peran semua pihak yang terlibat. Oleh karena itu, pastikan edukasi dan sosialisasi dilakukan untuk setiap kebijakan, termasuk ketika Anda memutuskan menggunakan teknologi manajemen armada. 

Baca Juga: Fleet Management System: Pengertian dan Manfaatnya Untuk Bisnis

Sederhanakan Maintenance Alat Berat dengan Cartrack

Salah satu fitur unggulan dari Fleet Management System Cartrack adalah fitur Maintenance yang memungkinkan Anda untuk mengelola perawatan dan pemeliharaan alat berat. Mulai dari penjadwalan pemeriksaan rutin, pelaporan kecelakaan/insiden, hingga perbaikan. 

Dengan fitur ini Anda tidak perlu lagi mendata semua riwayat maintenance secara manual dalam sistem atau dokumen terpisah. Dengan servis yang terjadwal, Anda juga akan lebih mudah untuk menyiapkan dan menjadwalkan unit pengganti untuk proyek berjalan. 

Selain fitur Maintenance, Fleet Management System dari Cartrack juga menyediakan fitur lainnya yang dapat membantu Anda mengelola operasional, seperti: 

  • GPS Tracking: Pelacakan GPS untuk mempermudah Anda untuk mengetahui lokasi alat berat, termasuk yang sedang beroperasi di daerah terpencil. 

  • Fuel Monitoring: Melacak penggunaan bahan bakar untuk mengetahui pemborosan, potensi pencurian, dan memaksimalkan efisiensi. 

  • AI & Non-AI Vision: Pemantauan visual untuk memastikan unit beroperasi sebagaimana mestinya dan operator tidak melakukan tindakan berisiko. 

  • Power Take Off (PTO) Sensor: Sensor untuk memastikan bahwa idling terjadi karena alat berat digunakan untuk bekerja. 

  • Carpool: Fitur pemesanan dan penjadwalan penggunaan armada sehingga tidak ada penjadwalan ganda atau agenda yang terlewatkan. 

maintenance alat berat


Maintenance alat berat adalah salah satu proses yang dilewati untuk memastikan operasional perusahaan berjalan lancar. Selain harus melatih dan mengedukasi seluruh staf yang terlibat akan pentingnya maintenance, Anda juga butuh sistem yang bisa mempermudah prosesnya. 

Cartrack menawarkan Fleet Management System dengan fitur Maintenance yang dapat membantu Anda untuk menyederhanakan rumitnya pengelolaan maintenance. Anda bisa mengakses fitur ini dalam satu dashboard dengan pemantauan armada secara menyeluruh. 

Tingkatkan efisiensi tenaga, waktu, dan biaya dengan mengelola pemeliharaan alat berat Anda dengan lebih baik. Lengkapi formulir pada halaman dan tim kami akan menghubungi Anda untuk penjelasan lebih lanjut. 

Baca Juga: Pengertian, Jenis, dan Penerapan Maintenance Kendaraan


Pertanyaan Umum seputar Maintenance Alat Berat

1. Apa saja perawatan alat berat

Beberapa jenis perawatan alat berat adalah: 

  • Preventive Maintenance: Pemeliharaan preventif yang dilakukan sebelum adanya kerusakan, meliputi pembersihan, penggantian oli, dan pemeriksaan rutin. 

  • Predictive Maintenance: Pemeliharaan yang dilakukan dengan menggunakan sensor dan telematika armada untuk menganalisa dan memprediksi kerusakan. 

  • Corrective Maintenance: Pemeliharaan yang bersifat perbaikan karena adanya kerusakan pada kendaraan. 

2. Apa saja 4 jenis pemeliharaan?

Umumnya hanya ada 3 jenis pemeliharaan yaitu preventive, predictive, dan corrective maintenance. Meski demikian, ada satu bagian dari pemeliharaan corrective yaitu emergency maintenance atau perawatan darurat. 

Perawatan ini bersifat tidak terduga dan menimbulkan risiko langsung yang membahayakan operasional dan keselamatan. Tujuan perawatan ini adalah agar mesin, alat berat, atau kendaraan dapat bekerja kembali dengan normal. 

3. Apa itu PA alat berat?

Physical Ability (PA) adalah persentase ketersediaan alat berat untuk beroperasi dengan memperhitungkan konsumsi waktu di luar sebab mekanis seperti hujan, jalan rusak, dan waktu istirahat. Rumusnya: 

PA = Jam Operasi + Jam Standby / Jam Kerja x 100%

Proses preventive maintenance yang baik biasanya akan memberi pengaruh yang naik terhadap peningkatan persentase PA. 

Secondary Navigation: 

Timur Tengah

Amerika