Mengenal Corrective Maintenance pada Manajemen Armada

---- 20/06/2025 ---

Dalam pemeliharaan atau maintenance kendaraan, kita mengenal istilah corrective maintenance yang merupakan kebalikan dari preventive maintenance yang sebelumnya kita bahas. Pemeliharaan korektif, seperti namanya, adalah pemeliharaan yang bersifat memperbaiki kerusakan. 

Kali ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai pemeliharaan atau perawatan korektif, mulai dari pengertian, jenis-jenis, manfaat, kekurangan, hingga langkah-langkahnya. Cari tahu selengkapnya dalam artikel berikut! 

corrective maintenance

Apa Itu Corrective Maintenance?

Seperti namanya, corrective maintenance adalah pemeliharaan korektif yang bertujuan untuk memperbaiki kerusakan yang sudah terjadi. Dengan kata lain, pemeliharaan ini dilakukan ketika kerusakan sudah terdeteksi atau diketahui dan perbaikan harus segera dilakukan. 

Lalu, pada kondisi seperti apa tindakan corrective maintenance dilakukan? 

  • Kerusakan tidak terduga: Ketika kendaraan Anda mengalami kerusakan parah yang menyebabkan kendaraan tidak dapat melanjutkan perjalanan atau beroperasi sebagaimana mestinya. Contoh: Kendaraan mogok saat sedang melakukan pengiriman. 

  • Masalah performa: Jika ada bagian yang tidak lagi dapat bekerja secara optimal sehingga dibutuhkan perbaikan untuk mencegah kerusakan yang lebih parah. Contoh: Kendaraan tidak bisa melaju kencang, sehingga perlu dicari tahu apa penyebabnya dan diperbaiki. 

  • Potensi masalah keselamatan: Ketika menemukan tanda-tanda kerusakan kecil yang mungkin mengancam keselamatan. Contoh: Kerusakan wiper, yang mana dapat membahayakan keselamatan ketika berkendaraan saat hujan. 

  • Setelah pemeriksaan rutin: Anda mungkin menemukan kerusakan ketika melakukan pemeriksaan rutin, dalam kasus ini corrective maintenance perlu dilakukan. Contoh: Kebocoran cairan rem ditemukan saat pemeriksaan rutin. 

Baca Juga: Preventive Maintenance: Solusi Kendaraan Awet dan Tahan Lama

Apa Saja Jenis-Jenis Corrective Maintenance?

Dengan mengetahui kondisi-kondisi di atas, ada dua jenis corrective maintenance yang bisa dilakukan, yaitu terencana dan tidak terencana. 

Planned Corrective Maintenance

Pemeliharaan korektif terencana dilakukan ketika Anda sudah mengetahui atau mendeteksi adanya kerusakan, tetapi tidak harus atau tidak bisa langsung diperbaiki. Dalam kasus ini, kendaraan mungkin masih bisa beroperasi sementara Anda menjadwalkan perbaikan, memesan suku cadang, dan menyiapkan pengganti operasional. 

Contoh planned corrective maintenance: 

  • Perbaikan AC yang sudah tidak dingin

  • Penggantian kampas rem karena ditemukan menipis saat pemeriksaan rutin

  • Penggantian wiper yang rusak sebelum memasuki musim hujan

  • Pemeriksaan dan perbaikan karena kendaraan tidak bisa mencapai kecepatan optimal.

Unplanned Corrective Maintenance

Pemeliharaan korektif tidak terencana dilakukan jika ada kerusakan besar tiba-tiba ketika kendaraan sedang beroperasi sehingga terkadang juga disebut sebagai breakdown maintenance. Hal ini mengharuskan Anda untuk melakukan perbaikan segera agar kendaraan dapat melanjutkan perjalanan. 

Contoh unplanned corrective maintenance: 

  • Penggantian ban yang pecah saat dalam perjalanan

  • Kendaraan mogok saat melakukan pengiriman

  • Rem blong saat sedang beroperasi.

Apa Saja Manfaat Corrective Maintenance?

Meskipun dilakukan setelah kerusakan terjadi, corrective maintenance memiliki beberapa manfaat, seperti: 

1. Memastikan keberlanjutan operasional

Dengan dilakukannya perbaikan, kendaraan bisa kembali melanjutkan perjalanan dan menyelesaikan tugas operasional. Meskipun downtime tidak dapat dihindari, tetapi kendaraan tetap dapat kembali berfungsi setelah perbaikan selesai. 

2. Tepat sasaran

Perbaikan yang dilakukan akan lebih tepat sasaran karena Anda sudah mengetahui kerusakannya. Dengan demikian, perbaikan dengan cara ini langsung dilakukan pada bagian yang bermasalah tanpa harus melakukan pengecekan pada seluruh bagian kendaraan. 

3. Meningkatkan performa

Jika tindakan corrective maintenance melibatkan penggantian suku cadang, performa kendaraan biasanya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kegiatan operasional dapat menjadi lebih lancar sehingga efisiensi pun meningkat. 

4. Memperpanjang usia pakai kendaraan

Dengan dilakukannya perbaikan, armada dapat kembali berfungsi dengan baik untuk melakukan perjalanan operasional. Dengan kata lain, usia pakai kendaraan akan bertambah dan Anda dapat menunda penggantian kendaraan dengan yang baru. 

Apa Saja Kekurangan Corrective Maintenance?

Selain manfaat di atas, corrective maintenance juga memiliki kekurangan, yaitu sebagai berikut: 

1. Berpotensi mengganggu operasional

Dengan kondisi kerusakan yang sudah terjadi, sering kali downtime tidak dapat dihindari, yang berarti Anda harus mengatur ulang jadwal perjalanan. Dalam beberapa kasus kerusakan mendadak, Anda juga harus mengirim armada pengganti agar operasional tetap berjalan. 

2. Biaya perbaikan yang tinggi

Terutama pada kerusakan mendadak akibat kurangnya pemeliharaan preventif, biaya yang harus dikeluarkan biasanya tidak sedikit. Hal ini karena penyebab kerusakan bisa jadi bukan hanya satu bagian sehingga banyak yang harus diperbaiki. 

3. Risiko komplikasi dan penurunan fungsi

Ketika kerusakan sudah terjadi, bukan tidak mungkin ada kerusakan lain yang berkaitan, sehingga perbaikan menjadi lebih lama dan lebih mahal. Selain itu, pemasangan suku cadang yang tidak tepat juga bisa menyebabkan penurunan fungsi dan kinerja. 

corrective maintenance

Bagaimana Langkah-langkah Corrective Maintenance?

Selanjutnya kita akan masuk pada bagaimana proses atau langkah-langkah dalam melakukan perawatan korektif. 

1. Identifikasi masalah

Adanya masalah atau kerusakan bisa ditemukan dalam pemeriksaan rutin, maupun ketika kerusakan menyebabkan kendala ketika berkendara. Lakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencari tahu bagian mana yang bermasalah. 

2. Pemeriksaan lanjutan

Setelah menemukan masalah pada kendaraan, Anda harus segera memeriksa lebih lanjut untuk menemukan sumbernya. Setelah mengetahui bagian mana yang harus diperbaiki, Anda juga bisa menentukan tindakan perbaikan yang perlu dilakukan. 

3. Persiapan alat dan material 

Perbaikan tertentu akan membutuhkan peralatan dan juga material yang mungkin tidak Anda miliki. Jika perbaikan membutuhkan penggantian suku cadang, Anda mungkin harus membeli atau memesannya terlebih dahulu. 

4. Proses perbaikan dan penggantian suku cadang

Jika suku cadang sudah tersedia, Anda bisa segera melakukan perbaikan dengan memperhatikan langkah pemasangan yang benar. Perhatikan bagian-bagian lain yang berhubungan dengan bagian yang diganti agar tidak menyebabkan kerusakan baru. 

5. Tes dan verifikasi 

Setelah perbaikan selesai dikerjakan, lakukan uji coba kendaraan untuk memastikan kendaraan sudah layak untuk digunakan kembali. Pastikan juga Anda mencoba bagian-bagian lain yang mungkin terdampak oleh perbaikan yang dilakukan. 

Anda sebaiknya melakukan preventive maintenance setelah perbaikan selesai untuk menghindari kerusakan tiba-tiba terjadi kembali. Dengan demikian, usia pakai kendaraan juga bisa lebih dimaksimalkan. 

Fitur Maintenance Cartrack: Efisiensi Perawatan Armada Anda

Salah satu keunggulan Fleet Management System dari Cartrack adalah fitur Maintenance yang memungkinkan Anda untuk mengelola pemeliharaan armada dengan mudah. Beberapa keunggulannya yaitu: 

  • Otomatisasi preventive maintenance: Anda bisa menjadwalkan pemeriksaan rutin secara berkala berdasarkan jarak tempuh dan waktu servis terakhir. 

  • Pastikan kendaraan layak jalan: Akses data diagnostik mesin secara real-time dan jadwalkan inspeksi untuk mencegah kerusakan mendadak. 

  • Kelola pemeliharaan kendaraan: Pengemudi bisa meminta perbaikan kendaraan lewat aplikasi sehingga manajer lebih mudah untuk menjadwalkan pemeriksaan dan perbaikan. 

Fleet Management System dari Cartrack lebih dari sekadar GPS dengan fitur Maintenance, tetapi juga dilengkapi berbagai fitur tambahan sesuai kebutuhan, seperti: 

Baca Juga: Maintenance Kendaraan: Cegah Kerusakan & Biaya Tidak Terduga

FAQ mengenai Corrective Maintenance

  1. Apa perbedaan corrective dengan predictive maintenance?

Corrective Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan setelah kerusakan terjadi, dengan tujuan untuk memperbaiki dan mengembalikan fungsi kendaraan. 

Predictive Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan sebelum kerusakan terjadi, berdasarkan data real-time dari sensor atau sistem telematika untuk mencegah kegagalan fungsi. 

  1. Apa saja 5 langkah corrective maintenance?

Langkah-langkah corrective maintenance, yaitu: 

  1. Identifikasi masalah: Berdasarkan laporan dari sopir, pemeriksaan rutin, atau kerusakan tiba-tiba.

  2. Pemeriksaan lanjutan: Pemeriksaan untuk menemukan bagian mana tepatnya yang bermasalah dan untuk menentukan tindakan perbaikan. 

  3. Persiapan alat dan material: Jika membutuhkan pergantian suku cadang, pemesanan alat, dan sebagainya. 

  4. Proses perbaikan dan penggantian suku cadang: Proses perbaikan yang dilakukan oleh tenaga ahli. 

  5. Tes dan evaluasi: Pengecekan untuk memastikan kendaraan sudah kembali berfungsi dan tidak ada masalah lanjutan dari bagian yang baru diperbaiki. 

Demikianlah pembahasan mengenai corrective maintenance yang merupakan kebalikan dari preventive maintenance. Pemeliharaan ini bersifat perbaikan dan hanya dilakukan setelah adanya kendala atau kerusakan pada kendaraan. 

Dengan fitur Maintenance pada  Fleet Management System Cartrack, Anda bisa mengelola pemeliharaan kendaraan dengan lebih mudah. Dapatkan solusi lengkap pengelolaan dan pemantauan armada dari Cartrack, lengkapi formulir berikut agar staf kami bisa menghubungi Anda! 

Secondary Navigation: 

Timur Tengah

Amerika