Mengenal Internet of Things (IoT), Cara Kerja, dan Contoh Penggunaannya

---- 08/05/2025 ---

Bayangkan ketika Anda bangun tidur, lampu kamar sudah otomatis menyala dan suhu ruangan sudah pas untuk memulai hari. Hal ini mungkin terdengar seperti adegan dalam film-film science fiction, tetapi saat ini sudah menjadi kenyataan berkat Internet of Things (IoT). 

Tidak hanya membuat kehidupan sehari-hari lebih nyaman, perkembangan IoT juga sangat berperan untuk mempermudah bisnis. Meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan penghematan, hingga membantu pengambilan keputusan dengan cepat. 

Sebenarnya apa itu teknologi IoT dan bagaimana cara kerjanya? Cari tahu selengkapnya mengenai IoT, mulai dari pengertian, cara kerja, manfaat, hingga penerapannya pada berbagai bidang dalam artikel berikut ini. 

Apa itu IoT (Internet of Things)?

Internet of Things adalah teknologi yang memungkinkan berbagai perangkat untuk saling terkoneksi dan “berkomunikasi” melalui jaringan internet. Dengan konektivitas tersebut, perangkat-perangkat ini bisa memberikan respon otomatis untuk situasi/keadaan tertentu. 

Kata “things” pada Internet of Things merujuk pada perangkat apa saja, mulai dari smartphone, TV, mesin cuci, mobil, hingga alat-alat kesehatan. Koneksi antar perangkat ini tentunya akan mempermudah berbagai pekerjaan serta meningkatkan efisiensi dan kenyamanan. 

iot internet of thing

Apa Saja Komponen-Komponen IoT?

IoT memiliki beberapa komponen utama yang keberadaannya sangat penting untuk menentukan sistem IoT bekerja. Komponen utama tersebut antara lain: 

1. Sensor dan perangkat

Sensor dan perangkat cerdas adalah komponen utama dalam sistem IoT. Hal ini karena sensor adalah komponen yang bersentuhan langsung dengan lingkungan untuk mengumpulkan berbagai data untuk diproses dan memicu tindakan otomatis. 

Bisaya, sensor IoT sudah terintegrasi dengan perangkat cerdas, misalnya lampu yang sudah dilengkapi sensor gerak. Beberapa sensor IoT yang umum digunakan adalah: sensor suhu, sensor tekanan, sensor kelembaban, sensor gerak, detektor cahaya, dan sebagainya. 

2. Konektivitas

Sesuai namanya, sistem IoT sangat bergantung pada konektivitas internet. Agar semua perangkat cerdas dapat terhubung dan otomatisasi bisa dilakukan, koneksi internet yang memadai adalah sebuah keharusan. 

Meski demikian, internet bukanlah satu-satunya konektivitas yang digunakan, karena kombinasi dengan konektivitas lain juga bisa dilakukan. Misalnya, penggunaan Bluetooth, Z-wave, hingga Radio-Frequency Identification (RFID). 

3. Penyimpanan Cloud

Dengan berbagai sensor yang ada, Anda akan membutuhkan ruang yang besar untuk penyimpanan data. Oleh karena itu, IoT umumnya menggunakan Cloud untuk menyimpan dan memproses data-data 24/7. 

Dalam sistem IoT, Cloud ibarat otak yang tidak hanya menyimpan namun juga memproses informasi secara terus-menerus. Namun, untuk efisiensi kadang butuh dibantu dengan Edge Device yang dapat memproses data secara lokal sehingga tidak harus diteruskan ke Cloud. 

4. User Interface 

Selanjutnya, ada user interface atau UI yang merupakan bagian dari sistem yang langsung berhubungan dengan Anda. UI dapat berupa dashboard berbasis web, aplikasi smartphone, dan voice interface (Misalnya Alexa). Pada user interface ini kita bisa melakukan hal-hal seperti:

  • Melihat dan membaca data perangkat

  • Mengatur perangkat

  • Mendapatkan notifikasi

  • Mengatur otomatisasi

Baca Juga: Cara Kerja Sensor Suhu IoT dalam Mengawasi Suhu Armada Penyimpanan

Bagaimana Cara Kerja IoT? 

Setelah mengetahui komponen-komponennya, sekarang kita masuk pada bagaimana cara kerja IoT. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 

  1. Data-data dikumpulkan: Sensor dan perangkat mengumpulkan data-data kondisi lingkungan, misalnya suhu udara, posisi GPS, atau gerakan. 

Contoh: Sensor suhu pada AC mendeteksi bahwa suhu ruangan adalah 30°C. 

  1. Data dikirim melalui konektivitas: Data dari sensor dikirim ke Cloud lewat jaringan Wi-Fi untuk kemudian diproses. 

Contoh: Sensor suhu mengirimkan data bahwa suhu ruangan adalah 30°C ke Cloud. 

  1. Data diproses di Cloud atau Edge Device: Data yang sederhana langsung diproses di Edge Device. Data yang lebih kompleks dikirim ke Cloud untuk diproses lebih lanjut. 

Contoh: Sistem mengecek pengaturan bahwa suhu > 28°C = AC menyala

  1. Pengambilan tindakan: Sistem menentukan tindakan yang harus dilakukan berdasarkan data yang diterima. Tindakan ini dapat berupa, “menyalakan AC”, “mematikan mesin”, “mengirim notifikasi”, dan sebagainya. 

Contoh: Sistem otomatis menyalakan AC 

  1. Pengguna mendapatkan info: Anda bisa melihat data secara real-time, membuat pengaturan manual, dan mendapatkan notifikasi. 

Contoh: Anda mendapatkan notifikasi bahwa AC telah menyala secara otomatis. 

Apa Saja Manfaat Penggunaan IoT?

Penggunaan IoT memiliki berbagai manfaat, terutama dalam mempermudah pekerjaan dan meningkatkan kenyamanan. Beberapa manfaatnya antara lain: 

1. Mengelola perangkat jarak jauh

IoT memungkinkan kita untuk mengontrol dan menggunakan perangkat dari jarak jauh dengan memanfaatkan konektivitas internet. Hidup Anda tentu akan lebih mudah jika robot vacuum bekerja membersihkan rumah sementara Anda pergi bekerja. 

Anda juga tidak perlu khawatir misalnya Anda meninggalkan peralatan elektronik dalam keadaan menyala atau ketika Anda lupa mematikannya. Hal ini karena Anda memiliki kontrol untuk menonaktifkan peralatan tersebut melalui smartphone Anda. 

2. Otomatisasi dan efisiensi

Perangkat yang saling terhubung satu sama lain akan mempermudah Anda untuk mengatur otomatisasi dan meningkatkan efisiensi. Otomatisasi juga mengurangi keterlibatan manusia sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga untuk berbagai pekerjaan. 

Hal ini berlaku untuk meningkatkan kenyamanan di rumah maupun kepraktisan dalam bisnis dan pekerjaan. Dalam bidang bisnis, otomatisasi juga memungkinkan Anda untuk mempekerjakan lebih sedikit tenaga kerja yang tentunya juga mendukung penghematan. 

3. Pengambilan keputusan berbasis data

Sensor dan perangkat pintar adalah salah satu komponen utama dari sistem IoT. Dengan adanya data-data dari berbagai sensor, sistem bisa memproses situasi, dan memberikan respon dengan cepat berdasarkan data tersebut. 

Misalnya sebuah mesin pabrik mengalami kendala di mana suhu meningkat di atas normal ketika mesin bekerja. Dengan data dari sensor, sistem IoT dapat segera memberikan peringatan, atau bahkan mematikan mesin jika mencapai suhu tertentu. 

4. Meningkatkan keamanan

Sistem IoT juga sangat bermanfaat dalam meningkatkan keamanan, baik pemantauan rumah, kantor, maupun kendaraan. Bahkan, dalam satu sistem yang sama, Anda bisa memantau semuanya sekaligus. 

Anda bisa memanfaatkan kamera pintar, menggunakan kunci otomatis, hingga menyalakan notifikasi untuk situasi yang mencurigakan. Dengan demikian, jika ada pencurian atau tindak kejahatan lainnya, Anda bisa segera mengatasinya. 

5. Hemat energi dan biaya

Saat ini kita tidak terlepas dari berbagai alat elektronik yang penggunaannya memerlukan energi listrik. Salah satu kekhawatiran terkait lingkungan adalah bagaimana menggunakan peralatan ini dengan bijak dan mendukung penghematan energi. 

Kabar baiknya, IoT memungkinkan Anda untuk menghemat energi dengan membatasi konsumsi secara otomatis. Misalnya dengan mengatur perangkat untuk menyala dan mati secara otomatis sesuai dengan kebutuhan. 

Contoh Penerapan IoT dalam Berbagai Bidang

Lantas seperti apa IoT diterapkan dan digunakan dalam berbagai bidang di kehidupan sehari-hari? Simak beberapa contoh berikut ini. 

1. Smart Home (lampu otomatis, AC pintar)

Contoh penerapan IoT paling dekat dengan kehidupan sehari-hari kita adalah konsep smart-home. Dengan smart-home, Anda bisa hidup dengan lebih nyaman dan aman karena ada otomatisasi untuk berbagai peralatan elektronik. 

Mulai dari menyalakan lampu dan AC secara otomatis, hingga meningkatkan keamanan dengan kamera CCTV dan smart-lock. Anda bisa memiliki akses dan kontrol penuh terhadap peralatan elektronik dari smartphone atau perangkat speaker pintar seperti Alexa. 

2. Kesehatan (wearables)

Saat ini penggunaan smartwatch atau jam tangan pintar sudah sangat umum. Dengan perangkat ini, Anda bisa mengetahui data-data kesehatan mulai dari denyut jantung, kadar oksigen, data tentang tidur, hingga aktivitas fisik. 

IoT juga sudah memungkinkan Anda untuk dirawat di rumah dengan teknologi Remote Patient Monitoring. Dengan data dari berbagai sensor yang berhubungan dengan kesehatan, dokter akan bisa tetap bisa mengetahui keadaan Anda tanpa harus dirawat di rumah sakit.  

3. Transportasi (GPS, kendaraan otonom)

Penggunaan IoT lainnya adalah untuk manajemen armada seperti yang ditawarkan oleh Cartrack. Anda bisa menggunakan GPS dan berbagai sensor untuk mendapatkan pemantauan penuh dan meningkatkan keamanan armada Anda. 

Selain itu, IoT juga digunakan pada kendaraan otonom atau kendaraan yang bisa menyetir sendiri seperti merek kendaraan Tesla. Dengan berbagai sensor, AI, dan IoT, kendaraan ini bisa berfungsi secara otomatis tanpa harus disetir oleh manusia. 

4. Industri (otomatisasi pabrik)

IoT juga berperan dalam otomatisasi pabrik di mana mesin-mesin dalam setiap proses produksi sudah saling terhubung secara otomatis. Selain meningkatkan efisien waktu, otomatisasi ini juga minim keterlibatan manusia sehingga perusahaan juga bisa lebih efisien tenaga kerja. 

Tidak hanya itu, sistem IoT juga dapat meningkatkan keamanan di mana sistem bisa mendeteksi kendala dan kerusakan. Dengan demikian, perusahaan terhindar dari kerusakan lebih besar yang tentunya mengganggu operasional. 

Apa Saja Tantangan dan Risiko Penggunaan IoT? 

IoT memang sangat mempermudah berbagai pekerjaan, meningkatkan efisiensi, serta membuat hidup lebih nyaman. Meski demikian, penggunaan IoT juga sepaket dengan berbagai tantangan dan juga risiko, seperti: 

1. Keamanan data & privasi

Dengan sistem yang saling terhubung, sistem IoT sangat rentan terhadap peretasan yang berpotensi merusak dan mematikan semua fungsinya. Selain itu, keamanan data dan privasi juga berada dalam risiko karena secara otomatis tersimpan di internet. 

Meski demikian, sistem IoT yang dikembangkan saat ini umumnya sudah memasukkan komponen keamanan siber. Dengan demikian, pemerasan dan pencurian data pribadi dapat diminimalisasi. 

2. Ketergantungan teknologi

Menggunakan IoT membuat hidup menjadi sangat nyaman dan efisien. Hal ini secara tidak langsung dapat menyebabkan ketergantungan yang tidak sehat terhadap teknologi yang membuat kita sulit berfungsi normal tanpa bantuan teknologi. 

3. Biaya awal

IoT membutuhkan berbagai perangkat cerdas yang belum tentu dimiliki semua orang. Jika Anda mengharapkan sistem yang serba terintegrasi, Anda harus berinvestasi dalam pengadaan infrastrukturnya yang tentunya membutuhkan modal yang sangat besar. 

iot adalah

Manajemen Armada Berbasis IoT dari Cartrack 

Salah satu penerapan IoT dalam dunia transporasi adalah untuk manajemen armada berbasis IoT seperti yang ditawarkan oleh Cartrack. Seluruh sistem dari Cartrack menggunakan internet dan berbasis penyimpanan Cloud sehingga dapat diakses kapan pun dan di mana pun. 

  • GPS Tracker → Memungkinkan Anda untuk melacak kendaraan secara real-time dan mengaksesnya di dashboard web atau aplikasi smartphone.

  • IoT sensor → Cartrack juga menawarkan teknologi sensor, mulai dari sensor bahan bakar, sensor suhu, dan sebagainya yang dapat memperkaya data armada kendaraan Anda. 

  • Kamera AI → Solusi kamera dan dashcam dari Cartrack dapat mendeteksi perilaku pengemudi, mendeteksi potensi kecelakaan, dan Anda dapat mengakses semua informasinya. 

  • Start Prevent → Cegah pencurian dengan menonaktifkan Starter kendaraan secara otomatis jika berada jauh dari zona yang seharusnya.  

  • MiFleet → Software sistem manajemen biaya yang mempermudah administrasi dan manajemen keuangan armada. 

Baca Juga: Ini Panic Button Terbaik untuk Kendaraanmu!

FAQ mengenai IoT 

1. Apakah yang dimaksud dengan IoT?

Internet of Things (IoT) adalah teknologi yang menggunakan internet untuk menghubungkan perangkat cerdas seperti peralatan rumah tangga, kendaraan. Sistem IoT memungkinkan perangkat saling bertukar data dan melakukan otomatisasi dengan meminimalisasi campur tangan manusia. 

2. Apa saja contoh IoT?

Smart-home (lampu otomatis, smart AC, CCTV online), transportasi (GPS tracking, GPS tracker, kendaraan otonom), kesehatan (smartwatch untuk mendeteksi detak jantung), manufaktur (sensor suhu mesin, pengatur suhu gudang otomatis), dan pertanian (sensor kelembaban tanah, sistem irigasi otomatis). 

3. Apakah handphone termasuk IoT?

Smartphone bukan perangkat IoT, tetapi dapat menjadi pusat kontrol atau user interface untuk mengakses dan mengontrol kerja sistem IoT.  

4. Bagaimana cara kerja IoT?

Langkah-langkah cara kerja IoT adalah: 

  1. Perangkat & Sensor mengumpulkan data (misalnya suhu, gerakan, lokasi).

  2. Konektivitas seperti Wi-Fi, Bluetooth, atau jaringan seluler mengirim data ke server.

  3. Edge & Cloud Computing memproses dan menganalisis data.

  4. User Interface menampilkan informasi ke pengguna lewat aplikasi atau dashboard.

5. IoT gunanya untuk apa?

Manfaat IoT antara lain adalah untuk otomatisasi dan efisiensi, pengelolaan perangkat jarak jauh, penghematan energi dan biaya, meningkatkan keamanan dan keselamatan, serta untuk mengambil keputusan berbasis data. 

Demikian pembahasan mengenai Internet of Things (IoT), mulai dari pengertian, hingga tantangan dan risiko penggunaan IoT. Dengan IoT, ada banyak otomatisasi yang bisa dilakukan sehingga meningkatkan efisiensi waktu, tenaga, dan juga biaya. 

Salah satu pemanfaatan IoT di bidang transportasi adalah penggunaannya dalam manajemen armada seperti yang ditawarkan oleh Cartrack. Mulai dari GPS tracker, berbagai sensor IoT, hingga sistem keamanan untuk mencegah pencurian. 

Bagi Anda yang mengelola bisnis di bidang transportasi dan logistik, Anda bisa memercayakan keamanan armada dengan solusi manajemen armada dari Cartrack. Lengkapi data Anda dalam formulir berikut dan dapatkan penawaran spesial dari Cartrack khusus untuk bisnis Anda!

Secondary Navigation: 

Timur Tengah

Amerika