- Solusi
- Perusahaan
- Tentang KamiCartrack menawarkan solusi intelektual yang menjamin optimasi armada dan tenaga kerja, seberapa besar ataupun kecil bisnis Anda
- Hubungan InvestorCartrack memiliki riwayat konversi dan penghasilan arus kas yang kuat, leverage keuangan rendah, dan dividen besar
- KarierPortal karier. Lihat semua lowongan kerja terkini dan kesempatan yang tersedia di Cartrack
- Informasi
- Hubungi Kami
- English
- Masuk
Driver Management: Manfaat, Penerapan, & Teknologi Pendukung

---- 19/07/2025 ---
Dalam operasional perusahaan, penggunaan kendaraan hampir selalu disertai dengan keterlibatan pengemudi. Seiring bertambahnya armada Anda, kebutuhan akan manajemen pengemudi pun meningkat.
Driver management atau manajemen pengemudi tidak kalah penting dari pengelolaan armadanya. Dalam artikel ini kita akan membahas apa itu manajemen pengemudi dan apa saja yang perlu Anda lakukan untuk memaksimalkannya.
Apa Itu Driver Management?
Driver management atau manajemen pengemudi adalah proses pengelolaan, pemantauan, serta optimalisasi kinerja pengemudi dalam operasional suatu bisnis. Proses ini mencakup pelatihan, penjadwalan, pemantauan, hingga penilaian perilaku mengemudi.
Idealnya, pengelolaan pengemudi membutuhkan telematika untuk pemantauan berbasis data agar memudahkan penilaian dan evaluasi. Oleh karena itu, driver management sering dianggap sebagai bagian dari manajemen armada karena sering kali melibatkan telematika yang sama.
Apa Saja Manfaat Driver Management?
Lantas apa saja manfaat jika Anda menerapkan manajemen pengemudi? Berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Meningkatkan keselamatan
Dengan memiliki data-data mengenai perilaku mengemudi agresif dan kebiasaan berisiko, Anda dapat memberikan pelatihan berkendara yang baik kepada pengemudi. Hal tersebut akan mengurangi risiko kecelakaan yang merugikan operasional perusahaan.
2. Mengoptimalkan kepatuhan regulasi
Pemerintah menerapkan regulasi untuk memastikan keselamatan di jalan raya, misalnya dengan melarang penggunaan telepon genggam. Dengan pemantauan kamera, pengemudi yang menggunakan telepon genggam dan tidak fokus berkendara bisa Anda ketahui.
3. Menumbuhkan akuntabilitas
Dengan adanya penilaian, pelatihan berkendara yang baik, serta regulasi dari perusahaan, pengemudi dapat lebih bertanggung jawab. Hal tersebut dapat dilihat dari berkurangnya perilaku berisiko seperti mengebut dan rem mendadak.
4. Memaksimalkan penggunaan kendaraan
Perilaku mengemudi yang baik tidak hanya meminimalisasi kerusakan, tetapi juga mengurangi risiko kecelakaan. Keduanya berperan penting dalam mengurangi downtime yang mengganggu operasional serta memperpanjang usia pakai kendaraan.
5. Menghemat biaya dan menambah efisiensi
Berkurangnya kerusakan secara signifikan akan meningkatkan produktivitas kendaraan operasional Anda. Hal ini tidak hanya menghemat biaya perbaikan, tetapi juga meningkatkan efisiensi waktu pengiriman.
Baca Juga: Mengenal Transportation Management System dan Manfaatnya bagi Bisnis
Bagaimana Cara Menerapkan Driver Management?
Jika Anda baru ingin menerapkan manajemen pengemudi, berikut adalah beberapa langkah awal yang bisa Anda terapkan.
1. Identifikasi perilaku dan kebiasaan mengemudi berisiko
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengidentifikasi perilaku mengemudi agresif seperti mengebut, mengerem mendadak, dan menikung tajam. Selain itu, Anda juga perlu mengetahui apakah pengemudi sering tidak fokus saat berkendara.
Dengan mengetahui hal-hal tersebut, Anda dapat menerapkan aturan seperti pelatihan berkendara atau memberi teguran untuk pengemudi yang bersangkutan. Hal ini akan sangat membantu mengurangi risiko kecelakaan.
2. Beri pelatihan untuk pengemudi
Ketika berbicara mengenai pelatihan, Anda mungkin berpikir bahwa hal ini hanya wajib untuk pengemudi baru. Meski demikian, Anda perlu menetapkan pelatihan untuk pengemudi lama secara berkala sesuai dengan penilaian perilaku mengemudi mereka.
Dengan begitu, perilaku mengemudi yang baik tidak sekadar formalitas awal, tetapi menjadi standar operasional perusahaan. Dalam jangka panjang, hal tersebut dapat menjadi budaya yang memberikan banyak manfaat.
3. Terapkan checklist harian
Selanjutnya Anda harus menerapkan checklist harian, baik mengenai kelengkapan perjalanan maupun pengecekan kondisi bagian-bagian kendaraan. Hal ini akan memudahkan pengemudi untuk mengetahui masalah pada kendaraan dan melaporkannya.
Dengan cara ini, pengemudi dapat menyadari kontribusi, tanggung jawab, dan peran penting mereka dalam menjaga aset perusahaan. Pemeliharaan armada akan jauh lebih mudah dengan keterlibatan langsung mereka sebagai pengguna harian.
4. Buat aturan keselamatan berkendara
Selain melibatkan pengemudi dalam pemeliharaan kendaraan, Anda perlu menetapkan aturan mengenai cara berkendara yang baik. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan usia pakai kendaraan, meminimalisasi kerusakan, dan mengurangi risiko kecelakaan.
Anda dapat menetapkan konsekuensi atas perilaku berisiko, dimulai dari pelatihan, peringatan, maupun sanksi. Sebaliknya, Anda juga perlu mengapresiasi pengemudi yang selalu menerapkan disiplin berkendara.
5. Gunakan teknologi
Untuk mewujudkan pemantauan kinerja dan pengelolaan pengemudi secara komprehensif, penggunaan teknologi adalah hal yang wajib dilakukan. Dengan telematika yang tepat, data penting terkait pengemudi dan perilaku berkendara mereka bisa Anda dapatkan.
Data ini tentunya akan sangat berguna sebagai bahan evaluasi maupun sebagai landasan pembuatan keputusan strategis perusahaan. Dengan demikian, Anda dapat memaksimalkan efisiensi dan meningkatkan keuntungan.
Apa Saja Teknologi yang Dibutuhkan?
Seperti disampaikan sebelumnya, manajemen pengemudi melibatkan banyak teknologi khususnya telematika armada, lalu apa saja yang Anda butuhkan?
1. Kamera Dashboard
Kamera dengan fitur pemantauan pengemudi menggunakan AI akan mempermudah Anda untuk mengetahui kebiasaan pengemudi dari jarak jauh. Kebiasaan berisiko seperti menggunakan telepon genggam, merokok, hingga microsleep bisa terdeteksi.
Dengan mengetahuinya, Anda dapat memberikan pelatihan kepada pengemudi agar mereka membudayakan perilaku berkendara yang lebih baik. Tetapkan pula regulasi mengenai jam kerja yang tidak terlalu panjang untuk menghindari kelelahan.
2. GPS Tracker
GPS Tracker dari Fleet Management System tidak hanya berfungsi sebagai alat pelacak, tetapi juga untuk mengumpulkan data kendaraan. Misalnya seperti odometer, waktu aktif kendaraan, hingga perilaku berkendara agresif.
Selain itu, ada pula fitur Geofence untuk menandai batas wilayah kerja atau lokasi yang tidak boleh dilalui kendaraan karena risiko keamanan. Semuanya akan berguna untuk mendeteksi ketika pengemudi tidak mematuhi aturan terkait keamanan.
3. Mobile App
Pengelolaan pengemudi juga akan jauh lebih mudah jika mereka dibekali aplikasi khusus untuk mengakomodasi kepatuhan dan kebutuhan mereka. Misalnya untuk menerima pekerjaan dan menyelesaikannya, mengirim bukti penyelesaian, dan sebagainya.
Selain itu, aplikasi juga dapat menjadi platform untuk mengirimkan checklist harian, kelengkapan jalan, hingga melaporkan kerusakan. Dengan digitalisasi ini, pengelolaan pengemudi dan armada menjadi lebih efisien.
4. Driver Scorecard
Sistem penilaian otomatis ini akan memberi skor bagi pengemudi berdasarkan data dari telematika yang ada. Sistemnya akan membaca lokasi perilaku agresif dan juga data dari kamera armada atau dashcam yang terpasang.
Anda akan lebih mudah menemukan pengemudi yang memiliki masalah dengan perilaku berkendara, sehingga bisa memberi mereka bimbingan. Anda juga dapat memberikan apresiasi dan penghargaan kepada pengemudi dengan skor terbaik.
5. Fuel Monitoring
Pemantauan bahan bakar juga sangat berkaitan dengan pengelolaan armada maupun perilaku pengemudi Anda. Sering kali pelaku penyalahgunaan maupun pencurian bahan bakar adalah pengemudi Anda sendiri.
Pemantauan dengan menggunakan sensor akan mempermudah Anda mendeteksi pemborosan, penyalahgunaan, maupun pencurian. Data ini bisa dijadikan patokan untuk memberikan pelatihan maupun sanksi kepada pelaku.
6. Alerts
Anda juga akan membutuhkan sebuah sistem yang memungkinkan Anda menerima peringatan atau notifikasi otomatis. Misalnya ketika kendaraan menyala/mati, keluar/masuk ke area Geofence, atau berkendara secara agresif.
Dengan adanya notifikasi ini, Anda dapat segera bertindak atas potensi bahaya seperti pencurian atau perilaku berisiko. Dengan demikian, kemungkinan kendaraan dicuri dan risiko kecelakaan juga dapat diminimalisasi.
7. Two-Way Communication Tool
Menggunakan telepon genggam merupakan pelanggaran lalu lintas yang dapat membuat pengemudi berurusan dengan pihak berwajib. Lantas bagaimana caranya menghubungi mereka tanpa telepon genggam?
Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan perangkat khusus berupa speaker. Alat ini memungkinkan Anda dan tim yang ada di ruang kontrol untuk menghubungi pengemudi di lapangan tanpa mengalihkan fokus berkendara.
Baca Juga: Field Service Management: Pengertian, Fungsi, dan Manfaatnya
Solusi Driver Management dari Cartrack
Cartrack menawarkan berbagai solusi manajemen armada lengkap termasuk untuk mengelola pengemudi. Dengan demikian Anda tidak perlu menggunakan sistem yang terpisah dan cukup mengelola semuanya dalam satu dashboard.
-
Fleet Management System (GPS Tracking): Cartrack menawarkan pelacak GPS yang dilengkapi telematika armada yang memberikan informasi mulai dari posisi, odometer, waktu aktif kendaraan, dan sebagainya.
-
Fuel Monitoring: Pemantauan bahan bakar yang memungkinkan Anda mengetahui penggunaan BBM dengan tiga jenis sensor yang dapat disesuaikan dengan jenis kendaraan dan kebutuhan.
-
AI Camera: AI Camera dapat mendeteksi penggunaan handphone, merokok, atau pengemudi yang tidak fokus, lalu memberikan peringatan suara agar pengemudi kembali waspada.
-
Driver ID Tag: Memungkinkan Anda mengenali pengemudi dengan tag atau password yang bisa digunakan untuk pembagian shift, pembatasan penggunaan kendaraan, dan penghitungan jam kerja.
-
Delivery: Solusi pengelolaan pengiriman untuk memudahkan Anda untuk memberikan tugas, memantau pengiriman, hingga mengatur rute secara otomatis untuk meningkatkan efisiensi.
-
Two Way Communication: Solusi komunikasi dua arah jarak jauh dengan pengemudi melalui speaker khusus tanpa harus menggunakan ponsel yang berisiko bagi keselamatan.
-
Panic Button: Tombol panik yang memungkinkan driver memberitahu Anda jika ada situasi darurat kesehatan, kecelakaan, atau kejahatan sehingga Anda bisa segera mengirim bantuan.
Selain berbagai solusi di atas, Cartrack menawarkan dashboard yang bisa diakses melalui web dan aplikasi. Anda juga bisa melakukan pengaturan Alert Centre di mana Anda bisa mengatur notifikasi yang ingin diterima berdasarkan kejadian tertentu.
Driver Anda pun dapat terhubung langsung melalui aplikasi khusus untuk digunakan sehari-hari. Mereka bisa menerima tugas, mengirimkan bukti penyelesaian, hingga mengirim permintaan servis jika ada kerusakan.
Kesimpulan
Driver management adalah kunci untuk memastikan keselamatan, efisiensi, dan keberlanjutan operasional Anda. Dengan dukungan teknologi dari Cartrack, perusahaan Anda bisa memiliki kendali penuh atas performa pengemudi secara real-time.
Dapatkan penawaran khusus driver management untuk perusahaan Anda dari Cartrack. Lengkapi data Anda pada formulir berikut agar staf kami dapat menghubungi Anda dan merekomendasikan solusi pemantauan armada sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Maksimalkan Pengiriman Bisnis dengan Delivery Management System
Pertanyaan Umum Seputar Driver Management
1. Perangkat apa saja yang digunakan untuk memonitor pengemudi?
Anda bisa memanfaatkan GPS Tracker dan AI Camera untuk pemantauan pengemudi. GPS Tracker akan memberi data perilaku berkendara agresif seperti mengebut, mengerem mendadak, hingga menikung tajam. Sementara AI Camera dapat mendeteksi kebiasaan berisiko seperti penggunaan telepon genggam, merokok, atau mengantuk saat berkendara.
2. Apakah ada penilaian yang digunakan untuk menilai pengemudi?
Ada, penilaian ini disebut sebagai Driver Scorecard yang mengambil data dari perilaku berkendara seperti mengebut, mengerem mendadak, atau menikung tajam. Data ini bisa Anda gunakan untuk memberikan penghargaan bagi pengendara dengan skor tertinggi, maupun pelatihan untuk yang masih sering berkendara agresif.
3. Bisakah satu pengemudi hanya dapat menggunakan kendaraan yang sama?
Tentu saja, Anda bisa membuat regulasi khusus dan memanfaatkan teknologi tanda pengenal seperti Driver ID Tag. Anda juga bisa menambahkan kamera dashboard untuk memastikan kehadiran mereka.