Telematika Mendorong Tren Digitalisasi Manajemen Armada Tambang di Indonesia

6 Sep 2021

Penggunaan telematika berpotensi meningkatkan produktivitas operasi armada di lokasi tambang secara drastis. Operator pertambangan akan memiliki akses ke berbagai jenis data terkait aktivitas armada, yang dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi area-area penting yang perlu diperbaiki.

Di sisi lain, peningkatan produktivitas juga menjadi kebutuhan mendesak bagi industri pertambangan―mengingat kontribusinya yang vital bagi perekonomian Indonesia, yakni sekitar 60% dari total ekspor. Supply dan demand ini saling bertemu, yang kemudian mendorong tren digitalisasi manajemen armada tambang di Indonesia.

 

Visibilitas komprehensif yang tak tergantikan oleh manajemen armada manual

Perangkat pelacak GPS yang dipasang di kendaraan meningkatkan visibilitas operasional, memungkinkan perusahaan memantau aktivitas di lokasi tambang. Visibilitas ini mencakup waktu, durasi, dan lokasi berbagai aktivitas kendaraan; riwayat trip; serta perilaku mengemudi. Dengan meningkatnya visibilitas, manajemen armada tambang jadi lebih efisien. Tidak ada lagi waktu terbuang untuk memastikan lokasi dan waktu pengoperasian kendaraan secara manual, karena semua data terekam otomatis secara akurat dan terperinci.

Berikut ini bagaimana peningkatan visibilitas melalui telematika dapat mendorong digitalisasi manajemen armada tambang:

  • Menampilkan lokasi dan aktivitas kendaraan secara real-time, yang dapat diakses dari aplikasi mobile maupun situs web, kapan dan di mana pun. Manajer dapat menilai produktivitas masing-masing operator kendaraan serta memastikan penggunaan kendaraan efisien dan meminimalkan waktu yang terbuang.
  • Menerima berbagai jenis peringatan penting selama kendaraan dioperasikan, seperti memasuki dan meninggalkan geofence, perilaku mengemudi berisiko (mengebut, akselerasi kasar, mengerem keras, dan menikung tajam), kendaraan idle, dan penggunaan di luar jam operasional.
  • Menyediakan data riwayat trip masing-masing kendaraan, lengkap dengan informasi kecepatan, jarak tempuh, waktu mengemudi, durasi dan lokasi stop, lokasi dan durasi idle, dll. Riwayat trip dapat diputar ulang pada peta, untuk gambaran visual mengenai jalur yang diambil kendaraan. Hal ini tentu sangat memudahkan manajer dalam mengevaluasi efisiensi rute dan kinerja penyelesaian rute.

Keselamatan dan keamanan kerja terpantau otomatis

Upaya proaktif diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi para pekerja tambang. Telematika kendaraan memberikan informasi, penilaian, dan kecenderungan perilaku pengemudi. Dengan data-data tersebut serta peringatan untuk beberapa parameter perilaku mengemudi agresif, pengawas dapat mengidentifikasi risiko dan bertindak sebelum terjadi masalah. Untuk deteksi penggunaan sabuk pengaman, integrasikan CAN Bus kendaraan ke dalam sistem pelacakan, atau pasang sensor power take-off (PTO) jika kendaraan tidak memiliki sistem CAN Bus.

Tambahan fitur kamera juga dapat membantu mengidentifikasi situasi secara visual di setiap kejadian mengemudi agresif. Kamera Smart Cabin dari Cartrack misalnya, yang secara otomatis merekam video saat terjadi goncangan keras, pengemudi kelelahan atau teralihkan, mengebut, dan beberapa kejadian pemicu lainnya. Pengemudi akan mendapat peringatan berupa bunyi yang muncul saat kejadian. Kamera Smart Cabin merekam dari dua sudut pandang kamera, satu menghadap ke jalan dan lainnya menghadap ke kabin pengemudi. Pengawas dapat melihat rekaman untuk memverifikasi apakah kejadian pemicu memang merupakan pelanggaran keselamatan mengemudi.

Tak hanya perilaku mengemudi, telematika kendaraan juga dapat memantau saat kendaraan memasuki area terlarang yang Anda tetapkan dengan menggunakan fitur geofence. Untuk perlindungan tambahan bagi pengemudi, Anda dapat memasang fitur tombol panik. Saat pengemudi dalam keadaan darurat, pengemudi dapat mengirimkan sinyal kepada pengawas dengan menekan tombol panik.

Dengan beragam fitur canggih tersebut, telematika mendorong digitalisasi pemantauan keselamatan dan keamanan kerja di area tambang. Berikut ini beberapa parameter keselamatan kerja yang dapat dipantau otomatis menggunakan telematika:

  • Perilaku mengemudi agresif: kecepatan berlebih, mengerem keras, akselerasi kasar, dan menikung tajam (fitur pemantauan perilaku mengemudi)
  • Penggunaan sabuk pengaman (fitur sensor CAN Bus atau sensor PTO)
  • Memasuki area terlarang atau berbahaya (fitur geofence)
  • Jarak aman (fitur kamera berteknologi AI)
  • Pengemudi lelah atau teralihkan (fitur kamera berteknologi AI)
  • Goncangan (fitur kamera berteknologi AI)
  • Keadaan darurat (fitur tombol panik atau kamera berteknologi AI)

 

Digitalisasi manajemen armada tambang di Indonesia merupakan hal yang tak terelakkan. Telematika berupa perangkat IoT (GPS tracker, sensor PTO, sensor CAN Bus tombol panik, kamera khusus kendaraan, dan lain-lain) dan platform manajemen armada (aplikasi mobile dan Cloud-based software) mendorong kemajuan bisnis pertambangan di era digital. Dengan strategi dan implementasi yang tepat, telematika menjadi solusi atas tantangan produktivitas, visibilitas, efisiensi, dan keselamatan yang dihadapi industri pertambangan di Indonesia.

Ingin memulai digitalisasi manajemen armada pertambangan Anda? Kirim pesan kepada kami di sini dan dapatkan live demo dari tim Cartrack.

Secondary Navigation: 

Timur Tengah

Amerika