- Solutions
- The Company
- About usCartrack offers smart fleet solutions guaranteed to optimise your fleet and workforce, no matter how big or small your business.
- Investor RelationsCartrack has a history of strong cash flow generation and cash conversion, low financial leverage and strong dividends.
- CareersCareers portal. View all the current Cartrack career openings and opportunities available.
- Resources
- Contact Us
- Bahasa
- Login
Mengenal Jenis-jenis Alat Berat Berdasarkan Fungsinya

---- 30/09/2025 ---
Alat berat memiliki peran penting dalam berbagai sektor, mulai dari konstruksi, pertambangan, hingga logistik. Setiap jenis alat berat memiliki fungsi masing-masing yang dengan memahaminya Anda bisa memilih unit yang paling cocok untuk proyek tertentu.
Di sisi lain, penggunaan alat berat juga menuntut manajemen armada yang tepat agar biaya operasional tidak membengkak dan downtime minimal. Dengan menggunakan teknologi Fleet Management System Anda bisa mengelola armada alat berat secara menyeluruh.
Jenis Alat Berat Berdasarkan Fungsinya
Ada banyak jenis alat berat yang digunakan untuk berbagai kebutuhan, berikut adalah jenis-jenis alat berat berdasarkan fungsinya.
Alat Berat untuk Pekerjaan Tanah
Alat berat dalam kategori ini digunakan untuk menggali, memindahkan, atau meratakan tanah. Beberapa jenis alat beratnya antara lain:
1. Ekskavator (Excavator)
Ekskavator adalah alat berat yang digunakan untuk menggali tanah, membuat parit, hingga memindahkan material. Alat ini memiliki bagian boom (tiang), arm (lengan), dan bucket (ember) yang digunakan untuk menggali atau memindahkan material.
2. Buldoser (Bulldozer)
Alat ini digunakan untuk mendorong tanah, meratakan area, atau membersihkan lahan. Bagian depan bulldozer terdapat bilah yang disebut blade, gunanya untuk mendorong material ketika proses perataan berlangsung.
3. Loader
Seperti namanya, loader adalah alat yang digunakan untuk memindahkan material seperti tanah, pasir, atau kerikil ke dalam truk atau alat berat lain. Ada banyak jenis loader, tetapi umumnya dilengkapi dengan bucket yang lebar pada bagian depannya.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menghitung Engine Hour dan Mengapa Penting untuk Bisnis Armada
Alat Berat untuk Pemindahan Material
Jenis selanjutnya adalah alat berat yang digunakan untuk mengangkat dan memindahkan material dalam area tertentu seperti gudang, pelabuhan, atau area konstruksi.
4. Derek (Crane)
Derek atau crane adalah mesin yang digunakan untuk mengangkat dan memindahkan material secara vertikal maupun horizontal. Crane memiliki bagian boom (tiang), jib (kuda-kuda), serta hook (pengait) untuk tempat menyangkutkan benda yang akan dipindahkan.
5. Forklift
Forklift adalah alat yang digunakan untuk mengangkat dan memindahkan palet, kardus, atau barang dalam satu area kerja, misalnya gudang. Bagian paling menonjol dari alat ini adalah bagian fork (berbentuk garpu) yang dapat dinaik-turunkan sesuai kebutuhan.
6. Telehandler
Telehandler adalah kombinasi dari forklift yang bagian depannya memiliki bentuk khas mirip garpu dengan crane. Adanya tiang crane pada alat ini membuat gerakannya lebih fleksibel daripada forklift biasa sehingga cocok untuk proyek yang lebih beragam.
Kendaraan Konstruksi
Kendaraan konstruksi adalah alat berat yang digunakan untuk berbagai kebutuhan konstruksi, seperti dump truck, cement mixer truck, dan tanker truck.
7. Truk Jungkit (Dump Truck)
Truk ukuran besar yang digunakan untuk mengangkut dan memindahkan material seperti tanah, pasir, dan batuan. Bagian bak pada truk ini dapat dijungkitkan untuk menumpahkan material yang diangkutnya.
8. Truk Molen (Cement Mixer Truck)
Truk molen dilengkapi dengan tong khusus untuk mencampur dan mengangkut beton agar tetap cair saat tiba di lokasi proyek. Truk ini dilengkapi dengan sistem hidrolik yang memungkinkan tong untuk terus berputar.
9. Truk Tangki (Tanker Truck)
Merupakan truk yang dilengkapi dengan tangki besar untuk membawa cairan atau gas dalam jumlah besar. Dalam proyek konstruksi, truk ini biasa digunakan untuk membawa air untuk campuran semen atau bahan kimia cair lainnya yang mungkin dibutuhkan selama proyek.
Alat Berat untuk Konstruksi Jalan
Berikut adalah beberapa jenis alat berat yang umum digunakan dalam proyek pembangunan jalan.
10. Grader
Grader atau mesin perata adalah alat berat yang digunakan untuk meratakan permukaan tanah atau jalan di lokasi proyek jalan atau pertambangan. Bagian bawah kendaraan ini dilengkapi dengan blade (bilah) yang fungsinya adalah untuk meratakan tanah.
11. Asphalt Paver
Mesin ini berfungsi untuk menyebarkan aspal secara merata pada proyek pembangunan jalan. Salah satu fitur kunci alat berat ini adalah hopper (bak penampung aspal) dan auger (ulir) untuk menyebarkan aspal secara merata.
12. Road Roller
Ciri khas road roller adalah bagian vibratory drum (silinder untuk memadatkan) pada bagian depan kendaraan ini. Dengan drum tersebut, kendaraan ini dapat memadatkan aspal yang sudah disebar dengan menggunakan asphalt paver.
Alat Berat untuk Pertambangan
Alat berat untuk pertambangan biasanya membutuhkan daya angkut yang sangat besar serta ketahanan yang tinggi. Berikut adalah beberapa contohnya.
13. Truk Tambang (Haul Truck)
Truk tambang merupakan truk berukuran jumbo yang fungsinya untuk membawa material hasil tambang dalam jumlah sangat besar. Saking besarnya truk ini, ia bisa mengangkut sampai dengan 400 ton material dalam sekali jalan.
14. Alat Pengeboran Hidrolik (Hydraulic Drilling Rig)
Seperti namanya, alat ini digunakan untuk mengebor tanah dan batuan, baik untuk pertambangan, maupun pembukaan lahan. Mesin ini dapat bergerak dengan crawler (roda rantai) yang cocok untuk lokasi pertambangan.
15. Dragline Excavator
Ekskavator khusus yang biasanya digunakan untuk menggali pada area terbuka yang sulit dijangkau. Berbeda dengan ekskavator biasa yang menggunakan sistem hidrolik, ekskavator ini menggunakan crane dan sistem kabel untuk mengangkat bucket yang juga berukuran besar.
Baca Juga: GPS Alat Berat Untuk Cegah Penyalahgunaan dan Pencurian
Tantangan Manajemen Armada Alat Berat
Operasional alat berat tidak hanya dipengaruhi oleh pemilihan unit yang tepat, tetapi juga berbagai tantangan lain, seperti:
1. Biaya operasional tinggi
Bahan bakar merupakan salah satu pengeluaran terbesar ketika bisnis Anda menggunakan alat berat untuk operasional. Selain itu, biaya perawatan, penggantian suku cadang, hingga perbaikan kerusakan tidak terduga juga menjadi potensi pengeluaran besar lainnya.
2. Downtime akibat kerusakan
Kerusakan unit secara mendadak akan membuat proyek terhambat, terutama jika alat yang rusak berperan penting di lapangan. Anda bisa menggunakan unit lain yang berarti juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mendatangkan unit ke lokasi.
3. Kesulitan monitoring di lapangan
Tidak jarang alat berat digunakan pada area yang terpencil sehingga sulit dipantau secara manual. Ketika proyek di daerah, alat berat berpotensi untuk digunakan di luar jam kerja untuk proyek sampingan tertentu yang merugikan perusahaan.
4. Keselamatan kerja
Penggunaan alat berat tidak luput dari risiko kecelakaan kerja dan pelanggaran regulasi perusahaan jika tidak diawasi. Jika hal tersebut terjadi anggaran operasional untuk bahan bakar dan perawatan tentunya akan bertambah.
5. Penggunaan unit tidak maksimal
Tantangan manajemen armada alat berat selanjutnya adalah tidak meratanya penggunaan alat di mana ada yang sering atau justru terlalu jarang digunakan. Hal ini juga dapat diatasi dengan manajemen armada yang baik yang bisa memaksimalkan penggunaan semua unit.
Baca Juga: 3 Manfaat GPS Tracker untuk Perusahaan Rental Alat Berat
Manajemen Armada Alat Berat dari Cartrack
Bagi perusahaan penyewaan berbagai jenis alat berat, maupun perusahaan yang memiliki beberapa alat berat, manajemen armada tentunya menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, Cartrack hadir menawarkan solusi untuk setiap tantangan manajemen armada.
Beberapa fitur unggulan Cartrack untuk armada alat berat di antaranya:
-
GPS Tracking: Pelacakan alat berat secara real-time alat berat untuk menghindari pencurian dan penyalahgunaan kendaraan.
-
Fuel Monitoring: Pemantauan bahan bakar untuk mencegah pemborosan, penyalahgunaan, dan pencurian bahan bakar.
-
AI & Non-AI Camera: Solusi kamera untuk pemantauan visual armada untuk memastikan kendaraan beroperasi sebagaimana mestinya.
-
Power Take Off Sensor: Sensor IoT khusus untuk memastikan bahwa alat berat tidak bergerak karena sedang bekerja dengan menggunakan bagian tambahan tertentu.
-
Cement Rotation Sensor: Sensor khusus untuk memastikan perputaran drum pada truk molen selama perjalanan ke lokasi proyek.
-
Tailgate Monitoring: Pemantauan aktivitas bongkar muat truk dengan melacak aktivitas tailgate pintu belakang kendaraan.
-
Driver Identification: Tanda pengenal khusus untuk memastikan alat berat hanya dioperasikan oleh staf yang berwenang.
Pastikan pemantauan berbagai jenis alat berat Anda dengan mudah dengan manajemen armada dari Cartrack. Dapatkan pemantauan menyeluruh mulai dari Rp150.000/unit/bulan, dengan variasi biaya tergantung paket yang diambil dan jumlah kendaraan.
Lengkapi data diri Anda pada formulir di halaman ini agar staf kami dapat menghubungi Anda untuk memberikan penawaran terbaik.
Pertanyaan yang Umum Ditanyakan Seputar Jenis Alat Berat
1. Apa saja jenis alat berat?
Jenis alat berat dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, seperti:
-
Alat berat pekerjaan tanah (excavator, bulldozer, loader)
-
Alat berat pemindahan material (crane, forklift, telehandler)
-
Kendaraan konstruksi (dump truck, cement mixer truck, tanker truck)
-
Alat berat konstruksi jalan (motor grader, road roller, asphalt paver)
-
Alat berat pertambangan (haul truck, dragline, mesin bor)
2. Apakah HD termasuk alat berat?
Istilah HD sering kali digunakan untuk merujuk heavy dump truck atau haul dump truck, yaitu truk tambang yang ukurannya sangat besar. Truk ini termasuk alat berat yang digunakan untuk mengangkut material tambang dalam jumlah besar yang bisa mencapai ratusan ton dalam sekali perjalanan.
3. Apakah batching plant termasuk alat berat?
Batching plant merupakan fasilitas atau instalasi di lokasi proyek konstruksi yang digunakan untuk mencampur beton dalam jumlah besar. Alat ini dikategorikan sebagai peralatan produksi, bukan alat berat.
4. Apa nama alat berat aspal?
Ada dua alat berat yang umum digunakan dalam pekerjaan jalan atau pembuatan aspal, yaitu:
-
Asphalt paver (mesin penghampar aspal): Digunakan untuk menghamparkan aspal secara merata di permukaan jalan.
-
Road roller (penggilas jalan): Digunakan untuk memadatkan dan meratakan permukaan jalan sehingga padat dan kuat untuk dilalui kendaraan.
5. Apa saja jenis excavator?
-
Crawler excavator: excavator standar dengan rantai, cocok untuk lahan berat.
-
Wheeled excavator: excavator dengan roda, lebih fleksibel di area perkotaan.
-
Mini excavator: berukuran kecil, cocok untuk area sempit.
-
Long reach excavator: memiliki lengan panjang, digunakan untuk pengerukan sungai atau area luas.
-
Dragline excavator: untuk penggalian berskala besar, biasanya di tambang terbuka.