- Solusi
- Perusahaan
- Tentang KamiCartrack menawarkan solusi intelektual yang menjamin optimasi armada dan tenaga kerja, seberapa besar ataupun kecil bisnis Anda
- Hubungan InvestorCartrack memiliki riwayat konversi dan penghasilan arus kas yang kuat, leverage keuangan rendah, dan dividen besar
- KarierPortal karier. Lihat semua lowongan kerja terkini dan kesempatan yang tersedia di Cartrack
- Informasi
- Hubungi Kami
- English
- Masuk
Kondisi Idle pada Kendaraan dan Dampaknya bagi Perusahaan

---- 15/08/2025 ---
Idling atau idle adalah suatu kondisi yang tidak mungkin dihindari ketika kendaraan suatu bisnis menjalankan operasionalnya. Kondisi idle yang terjadi dalam hitungan menit dapat dikatakan wajar, tetapi idle yang berlangsung hingga hitungan jam seharusnya diselidiki.
Terjadinya idle kendaraan pun dapat disebabkan oleh alasan produktif maupun nonproduktif. Sayangnya tidak banyak bisnis yang menyadari bahwa hal ini perlu untuk diamati karena dapat berdampak pada keberlangsungan bisnis secara keseluruhan.
Apa Itu Kondisi “Idle” pada Kendaraan?
Idling atau kondisi idle adalah ketika mesin menyala, tetapi kendaraan menetap atau tidak bergerak. Kendaraan dianggap idling ketika berhenti di satu titik yang sama dalam jangka waktu yang cukup panjang, misalnya ketika:
-
Terjebak kemacetan lalu lintas
-
Mengantre (masuk tol, bongkar muat, masuk pelabuhan, dan sebagainya)
-
Menunggu penumpang di halte
-
Sedang memperbaiki atau memeriksa bagian tertentu kendaraan
-
Pengemudi sengaja menyalakan mesin untuk beristirahat dengan nyaman di dalam kendaraan.
Sekilas hal-hal di atas mungkin tidak terlihat sebagai sesuatu yang mungkin menimbulkan kerugian atau dampak negatif bagi perusahaan. Ada banyak bisnis yang merasa tidak perlu memantau hal-hal tanpa mengetahui dampak negatifnya.
Dampak Negatif “Idle” Bagi Perusahaan
Jika armada operasional perusahaan sering mengalami idling, maka ada beberapa kerugian yang bisa terjadi, seperti:
1. Boros bahan bakar
Anda mungkin pernah mendengar bahwa mematikan kendaraan dan menyalakannya kembali akan lebih boros daripada terus menyalakannya (idle). Faktanya, idling justru menyebabkan pemborosan bahan bakar sekitar 2 hingga 4,5 liter setiap jamnya.
Bayangkan jika Anda memiliki puluhan hingga ratusan kendaraan yang sering melakukan idling dalam waktu lama. Anda akan kaget dengan besarnya pengeluaran yang seharusnya bisa dihemat dengan mengatur durasi idling wajar.
2. Biaya pemeliharaan meningkat
Idle juga dapat merusak mesin dan komponen kendaraan karena bahan bakar tidak sepenuhnya terbakar dan meninggalkan residu. Hal ini terjadi karena energi dari bahan bakar diubah menjadi energi panas tanpa energi gerak.
Jika dibiarkan terus-menerus, kerusakan mesin akan sering terjadi dan menambah biaya untuk servis dan penggantian suku cadang. Hal ini tentunya tidak ideal untuk terjadi dalam jangka panjang karena pemborosan akan sangat terasa.
3. Mempersingkat usia pakai aset
Setiap bisnis pasti ingin aset untuk operasional dapat dipakai jangka panjang dan dengan kerusakan minimal. Sayangnya, hal ini akan sulit dicapai jika pengemudi Anda terbiasa melakukan idling tanpa sadar konsekuensinya.
Kendaraan yang sering keluar-masuk bengkel dan mengalami kerusakan terus-menerus berisiko untuk mengalami kerusakan permanen. Hal ini tentunya akan merugikan perusahaan karena usia pakai aset jadi berkurang dan harus diganti dengan kendaraan baru.
4. Produktivitas berkurang
Idling yang berlebihan bisa jadi menandakan kurangnya produktivitas pengemudi yang dapat berdampak pada operasional. Misalnya keterlambatan pengiriman karena pengemudi terlalu sering mengantre drive-thru atau tertidur lama di dalam kendaraan.
Selain itu, kendaraan yang sering mengalami kerusakan karena idle berlebihan juga harus mengalami downtime lebih sering. Jika ini terjadi, pengiriman akan terlambat atau perusahaan harus menjadwalkan ulang pengiriman dengan menggunakan armada yang lain.
5. Polusi udara
Jika bisnis Anda memiliki komitmen ramah lingkungan, idling tanpa alasan produktif merupakan salah satu bentuk kelalaian. Idle dalam waktu lama menghasilkan emisi yang berkontribusi terhadap polusi udara dan kesehatan pengemudi serta penumpang.
Hal ini dapat merusak kepercayaan pelanggan jika mereka memiliki komitmen yang sama. Citra perusahaan mungkin akan rusak karena komitmen terhadap proses pengiriman yang ramah lingkungan sering dilanggar.
Baca Juga: Apa itu Fuel Management System?
Jenis Idle: Produktif dan Nonproduktif
Sebagian besar kondisi idle merupakan idle tidak produktif yang menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Meski demikian, ada beberapa jenis idle yang sebenarnya justru dibutuhkan untuk produktivitas pengiriman atau penggunaan kendaraan itu sendiri.
Idle produktif
Salah satu contohnya adalah idle pada alat berat di mana mesin harus terus menyala karena penggunaan fitur periferal tertentu. Misalnya ketika bagian seperti derek, bak truk sampah, atau bucket pada ekskavator sedang dioperasikan pada satu titik.
Idle khusus pada alat berat dapat diketahui dengan memasang sensor power take-off (PTO) yang diintegrasikan pada GPS tracker. Sensor ini akan memberikan informasi ketika ada bagian kendaraan yang digunakan sehingga bisa dipastikan bahwa idling bersifat produktif.
Selain itu, ada pula fungsi idle lain yang juga dihitung produktif misalnya pada truk kontainer berpendingin atau truk es krim. Kedua jenis kendaraan ini justru perlu selalu menyalakan mesin agar pendingin tetap bekerja dan produk yang dibawa tetap terjaga kondisinya.
Idle Nonproduktif
Idle nonproduktif adalah ketika mesin menyala tetapi kendaraan tidak bergerak tanpa ada tujuan khusus terkait pekerjaan atau perusahaan. Contoh:
-
Proses bongkar-muat
-
Mengantre di pelabuhan penyeberangan
-
Mengantre di pom bensin
-
Mengantre di restoran drive-thru
-
Macet parah
-
Beristirahat di dalam kendaraan sambil menyalakan AC dan radio
Idle nonproduktif sebenarnya tidak perlu dilakukan dan pengemudi sebaiknya mematikan kendaraan jika memang harus berhenti cukup lama.
Minimalisasi Idle dengan Teknologi Manajemen Armada dari Cartrack
Idle dapat dideteksi dan diminimalisasi dengan teknologi telematika armada dan GPS Tracker seperti yang ditawarkan Cartrack. Dengan teknologi ini, Anda akan bisa melakukan evaluasi, mengedukasi pengemudi berdasarkan data, serta mengatur durasi idle produktif yang diizinkan.
Pemantauan pengemudi dari Cartrack memasukkan idle sebagai salah satu parameternya, di mana Anda bisa melihat status idle dengan cara:
-
Melihat status warna pada peta di mana warna kuning menandakan idle
-
Menerima notifikasi idle secara real-time
-
Mengecek dasbor kerja armada
-
Mendapatkan laporan otomatis (dalam format PDF atau Excel)
Selain GPS dan telematika untuk mengetahui status kendaraan, Cartrack juga menawarkan solusi lainnya untuk manajemen armada perusahaan, seperti:
-
Fuel Monitoring: Pemantauan bahan bakar dengan menggunakan tiga jenis sensor sesuai kebutuhan dan jenis armada.
-
AI & Non-AI Vision: Pemantauan armada dan pengemudi secara visual dengan kamera yang dilengkapi dengan teknologi Artificial Intelligence (AI).
-
Driver Identification: Tag penanda identitas pengemudi untuk memastikan hanya pengemudi yang diizinkan yang bisa mengoperasikan kendaraan tertentu.
-
Start Prevent: Solusi keamanan immobilizer yang secara otomatis menonaktifkan starter ketika ada indikasi pencurian.
-
Delivery: Manajemen pengiriman untuk mempermudah penugasan, optimasi rute, dan pelacakan pengemudi/kurir.
-
IoT sensors: Cargo Door Sensor, Power Take Off Sensor, Tailgate Sensor, dan Temperature Sensor.
-
Panic Button: Tombol panik untuk memberi tahu perusahaan jika ada kejadian tidak terduga seperti perampokan, serangan jantung, dan sebagainya.
Cari tahu idle dan faktor-faktor penyebab pemborosan bahan bakar lainnya dengan telematika armada dari Cartrack. Lengkapi formulir berikut untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Fleet Management System dari Cartrack.
Baca Juga: Memantau Konsumsi BBM dengan Fuel Sensor & Fuel Probe
Pertanyaan Umum seputar Idle pada Kendaraan
1. Kenapa kondisi kendaraan idle merugikan perusahaan?
Idle merugikan perusahaan karena mesin menyala meskipun sedang tidak melakukan kegiatan yang produktif. Hal ini akan menyebabkan pemborosan bahan bakar sehingga akan membuat pengeluaran bertambah untuk sesuatu yang tidak menghasilkan.
Tidak hanya itu, kondisi idle dapat mempercepat keausan mesin yang tentunya akan berpengaruh pada biaya servis dan juga usia pakai kendaraan. Semua hal ini akan sangat terasa jika perusahaan memiliki puluhan hingga ratusan kendaraan.
2. Kenapa kendaraan tidak bergerak lebih boros bahan bakar?
Ketika mesin menyala, kendaraan tetap membutuhkan bahan bakar meskipun tidak bergerak sama sekali. Dalam kasus ini, energi dari bahan bakar hanya akan diubah menjadi energi panas, tanpa energi gerak. Pada beberapa kendaraan, hal ini justru membuat konsumsi bahan bakar lebih banyak dibandingkan ketika mobil bergerak dengan kecepatan stabil.
3. Kendaraan seperti apa saja yang seringkali mengalami idling?
Idling tidak produktif sering kali terjadi pada berbagai jenis kendaraan seperti:
-
Truk dan bus ketika menunggu muatan atau penumpang
-
Kendaraan proyek seperti excavator, loader, atau crane saat operator istirahat
-
Mobil operasional perusahaan yang sering standby dengan AC nyala
-
Kendaraan logistik yang sering berhenti lama di lokasi bongkar-muat.